Kulit Menutupi seluruh tubuh dan melindunginya terhadap berbagai macam rangsangan dan kerusakan dari luar seperti halnya kehilangan kelembaban kulit. daerah permukaan kulit orang dewasa kurang lebih 1,6 m2. Ketebalan kulit bervariasi, tergantung usia, jenis kelamin, dan tempat. Umumnya kulit pria lebih tebal dibandingkan wanita. Tetapi wanita memiliki lapisan lemak subkutan yeng lebih tebal. Kulit pada kelopak mata merupakan bagian kulit paling tipis dan kulit telapak kaki adalah yang paling tebal. bobot kulit pria kurang lebih 4,8 kg dan 3,2 kg pada wanita.
Kulit merupakan “selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme bioogis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-sel yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, dan pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap tekanan dan infeksi dari luar.
Dengan ketebalan 0,16 mm pada pelupuk mata sampai 0,8 mm pada telapak tangan dan kaki. Epidermis merupakan lapisan kulit terluar yang berfungsi sebagai sawar dasar dari kulit (terhadap kehilangan air, elektrolit, dan nutrisi dari badan; terhadap bakteri, iritasi oleh zat kimia dan lain-lain) dan sawar terhadap penetrasi air dan substansi asing dari luar badan.
Dari sudut kosmetik, epidermis merupakan bagian kulit yang menarik karena kosmetik diakai pada epidermis itu. Meskipun ada beberapa jenis kosmetik yang digunakan sampai ke dermis, namun tetap penampilan epidermis yang menjadi tujuan utama. dengan kemajuan teknologi, dermis menjadi tujuan dalam kosmetik medik. Sel-sel epidermis ini disebut keratinosit.
Epidermis dari bagian terluar hingga ke dalam terdiri atas 5 bagian, yaitu :
a) Lapisan Tanduk (Statum Korneum)
Pada Stratum korneum terdapat lapisan permukaan pelindung dengan pH antara 4,5 - 6,5 yang disebut mantel asam yang terdiri dari asam laktat dan asam amino dikarboksilat dalam sekresi keringat dan tercampur dengan substansi lipoid dari sebasea. Jika terjadi perubahan drastic pada pH mantel ini dapat menyebabkan infeksi bakteri dan dapat terjadi berbagai macam penyakit kulit. Stratum korneum tersusun dari sel mati berkeratin berbentuk datar dan tersusun berlapis-lapis, serta diduga meruakan sawar kulit pokok terhadap kehilangan air. Bila kandungan air pada stratum korneum berkurang, maka kulit akan menjadi kering dan bersisik, dan apabila terjadi dehidasi sampai kira-kira di atas 10% akan menimbulkan celah dan akan membuka jalan bagi substansi iritan dan mikroorganisme masuk melalui kulit.
b) Lapisan Jernih ( Stratum Lusidum)
Disebut juga lapisan barrier. Stratum lusidum berindak sebagai sawar yang jelas dapat diperlihatkan hanya pada telapak kaki dan tangan.
c) Lapisan Berbutir-butir (Stratum Granulosum)
Stratum granulosum berpartisipasi aktif dalam proses keratinisasi, tetapi mekanismenya belum diketahui.
d) Lapisan Malphigi (Stratum Spinosum)
Stratum spinosum memiliki sel yang berbentuk kubus dan seperti berduri. Intinya besar dan oval. Setiap sel berisi filament-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Cairan limfe masih ditemukan mengintari sel-sel dalam lapisan malphigi ini.
e) Lapisan Basal (Stratum Germaivum)
Padalapisan ini hanya tersusun oleh satu lapis sel-sel basal. Lapisan sel basal merupakan lapisan paling dalam dari epidermis dan membentk lapisan baru yang menyusun epidermis. Melanosit yang membentuk melanin (untuk pgmentasi kulit), terdapat dalam lapisan basal sepanjang stratumgermativum. Epidermis dihubungkan dengan lapisan bawahnya dengan sistem seperti papilla.
2. Dermis (Korium/Kutis/Kulit Jangat)
Berbeda dengan epidermis yang tersusun oleh sel-sel dalam berbagai bentuk dan keadaan, dermis terutama terdiri dari bahan dasar kolagen dan elastin yang berada di dalam substansi dasar yang bersifat koloid dan terbuat dari gelatin mukopolisakarida. Serabut kolagen dapat mencapai 72% dari keseluruhan berat kulit manusia bebas lemak. Di dalam deris terdapat adneksa-adneksa kulit seperti folikel rambut, papilla rambut, kelenjar keringat, saluran keringat, kelanjar sebasea, otot penegak rambut, ujung pembuluh darah dan ujung saraf, juga sebagian serabut lemak yang terdapat pada lapisan lemak bawah kulit (subkutis/hipodermis)
Dermis terutama terdiri dari jaringan non-seluler yang dihubungkan dengan serabut kolagen yang berasal dari fibrinosit. Dermis juga mengandung kelenjar keringat, kandungan rambut, dan kelenjar sebasea. Ekrin glandula sudorifera terdapat meliputi seluruh badan dan terutama bereaksi terhadap panas untuk membuat suatu asam (pH 4,5 – 5,5) dan larutan garam sebagai keringat.
Kelenjar sebasea membuka ke dalam kantung tambut membentuk lipoid yang kompleks yang sedikit hidrofil, secara perlahan dan tetap mengalir ke luar kulit. Apokrin adalah kelenjar keringat yang mengeluarkan suatu cairan seperti susu melalui kantung rambut pada kulit.
3. Subkutan atau Hipodermis
Lapisan ini terdapat di bawah dermis, mengandung jarigan adipose dalam jumlah besar. Hipodermis akan membentuk agregat dengan jaringan kolagensehingga terbentuk ikatan lentur antara struktur kulit pada bagian dalam dengan struktur kulit pada permukaan. Lapisan ini berfungsi sebagai protector panas dan mekanik.
Fungsi kulit secara umum adalah sebagai berikut :
Struktur Kulit |
Kulit terbagi atas tiga lapisan, yaitu :
1. Epidermis (Kulit Ari)Dengan ketebalan 0,16 mm pada pelupuk mata sampai 0,8 mm pada telapak tangan dan kaki. Epidermis merupakan lapisan kulit terluar yang berfungsi sebagai sawar dasar dari kulit (terhadap kehilangan air, elektrolit, dan nutrisi dari badan; terhadap bakteri, iritasi oleh zat kimia dan lain-lain) dan sawar terhadap penetrasi air dan substansi asing dari luar badan.
Dari sudut kosmetik, epidermis merupakan bagian kulit yang menarik karena kosmetik diakai pada epidermis itu. Meskipun ada beberapa jenis kosmetik yang digunakan sampai ke dermis, namun tetap penampilan epidermis yang menjadi tujuan utama. dengan kemajuan teknologi, dermis menjadi tujuan dalam kosmetik medik. Sel-sel epidermis ini disebut keratinosit.
Epidermis dari bagian terluar hingga ke dalam terdiri atas 5 bagian, yaitu :
a) Lapisan Tanduk (Statum Korneum)
Pada Stratum korneum terdapat lapisan permukaan pelindung dengan pH antara 4,5 - 6,5 yang disebut mantel asam yang terdiri dari asam laktat dan asam amino dikarboksilat dalam sekresi keringat dan tercampur dengan substansi lipoid dari sebasea. Jika terjadi perubahan drastic pada pH mantel ini dapat menyebabkan infeksi bakteri dan dapat terjadi berbagai macam penyakit kulit. Stratum korneum tersusun dari sel mati berkeratin berbentuk datar dan tersusun berlapis-lapis, serta diduga meruakan sawar kulit pokok terhadap kehilangan air. Bila kandungan air pada stratum korneum berkurang, maka kulit akan menjadi kering dan bersisik, dan apabila terjadi dehidasi sampai kira-kira di atas 10% akan menimbulkan celah dan akan membuka jalan bagi substansi iritan dan mikroorganisme masuk melalui kulit.
b) Lapisan Jernih ( Stratum Lusidum)
Disebut juga lapisan barrier. Stratum lusidum berindak sebagai sawar yang jelas dapat diperlihatkan hanya pada telapak kaki dan tangan.
c) Lapisan Berbutir-butir (Stratum Granulosum)
Stratum granulosum berpartisipasi aktif dalam proses keratinisasi, tetapi mekanismenya belum diketahui.
d) Lapisan Malphigi (Stratum Spinosum)
Stratum spinosum memiliki sel yang berbentuk kubus dan seperti berduri. Intinya besar dan oval. Setiap sel berisi filament-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Cairan limfe masih ditemukan mengintari sel-sel dalam lapisan malphigi ini.
e) Lapisan Basal (Stratum Germaivum)
Padalapisan ini hanya tersusun oleh satu lapis sel-sel basal. Lapisan sel basal merupakan lapisan paling dalam dari epidermis dan membentk lapisan baru yang menyusun epidermis. Melanosit yang membentuk melanin (untuk pgmentasi kulit), terdapat dalam lapisan basal sepanjang stratumgermativum. Epidermis dihubungkan dengan lapisan bawahnya dengan sistem seperti papilla.
2. Dermis (Korium/Kutis/Kulit Jangat)
Berbeda dengan epidermis yang tersusun oleh sel-sel dalam berbagai bentuk dan keadaan, dermis terutama terdiri dari bahan dasar kolagen dan elastin yang berada di dalam substansi dasar yang bersifat koloid dan terbuat dari gelatin mukopolisakarida. Serabut kolagen dapat mencapai 72% dari keseluruhan berat kulit manusia bebas lemak. Di dalam deris terdapat adneksa-adneksa kulit seperti folikel rambut, papilla rambut, kelenjar keringat, saluran keringat, kelanjar sebasea, otot penegak rambut, ujung pembuluh darah dan ujung saraf, juga sebagian serabut lemak yang terdapat pada lapisan lemak bawah kulit (subkutis/hipodermis)
Dermis terutama terdiri dari jaringan non-seluler yang dihubungkan dengan serabut kolagen yang berasal dari fibrinosit. Dermis juga mengandung kelenjar keringat, kandungan rambut, dan kelenjar sebasea. Ekrin glandula sudorifera terdapat meliputi seluruh badan dan terutama bereaksi terhadap panas untuk membuat suatu asam (pH 4,5 – 5,5) dan larutan garam sebagai keringat.
Kelenjar sebasea membuka ke dalam kantung tambut membentuk lipoid yang kompleks yang sedikit hidrofil, secara perlahan dan tetap mengalir ke luar kulit. Apokrin adalah kelenjar keringat yang mengeluarkan suatu cairan seperti susu melalui kantung rambut pada kulit.
3. Subkutan atau Hipodermis
Lapisan ini terdapat di bawah dermis, mengandung jarigan adipose dalam jumlah besar. Hipodermis akan membentuk agregat dengan jaringan kolagensehingga terbentuk ikatan lentur antara struktur kulit pada bagian dalam dengan struktur kulit pada permukaan. Lapisan ini berfungsi sebagai protector panas dan mekanik.
Struktur kulit |
Fungsi kulit secara umum adalah sebagai berikut :
- Fungsi proteksi yaitu kulit berfungsi menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik atau mekanis.
- Proteksi rangsangan kimia ini bisa terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeabel terhadap beberapa zat kia dan air.
- Sebagai regulator suhu tubuh dan tekanan.
- Alat sekresi yang berperan dalam respon fisiologik maupn patologik, aantara lain dilakukan oleh kelenjar kerigat dan kelenjar sebasea.
- Fungsi eksresi yaitu kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau zat sisa metabolism dalam tubuh seperti NaCl, urea, asam urat, dan ammonia.
- Fungsi pembentukan pigmen
- Sebagai tempat pembentukan vitamin D